Jumat, Juni 14, 2019

Nasionalisme Franklin Delano Roosevel


A.    Nasionalisme Franklin Delano Roosevelt
Franklin Delano Roosevelt lahir di Hyde Park, New York, 30 Januari 1882 – meninggal di Warm Springs, Georgia, 12 April 1945 pada umur 63 tahun beliau  adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 dan merupakan satu-satunya Presiden Amerika yang terpilih empat kali dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga 1945
Franklin D. Roosevelt adalah seorang Presiden yang paling  kontraversial  dalam sejarah Aerika Serikat. Meskipun banyak dipuja dan tidak kurang dibenci, kepemimpinannya memberi ilham ketika depresi besar mencapai puncaknya, diakui oleh semua orang. Salah satu pencapaian Roosevelt yang terkenal dikarenakan kepemimpinannya membantu Amerika Serikat memulihkan diri dari masa "Depresi Hebat".
Dalam perencanaan terhadap Perang Dunia II, dia mempersiapkan AS untuk menjadi "Gudang Senjata Demokrasi" melawan kekuatan Jerman Nazi dan Kekaisaran Jepang, namun aspek-aspek kepemimpinannya, terutama sikapnya terhadap Joseph Stalin yang dipandang naif, telah dikritik oleh beberapa sejarawan. Akhirnya visinya tentang organisasi internasional yang efektif untuk menjaga perdamaian tercapai dengan dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Franklin Delano Roosevelt memegang jabatan Presiden pada tahun 1933. Saat itu Amerika mengalami puncak masa depresi. Lebih dari 13 juta rakyat Amerika tidak mempunyai pekerjaan, dan susunan perbankan tak berketentuan. Ia memberikan harapan kepada rakyat Amerika dan berjanji akan mengambil tindakan tegas dan cepat. Dalam seratus hari pertama ia mengusulkan rencana besar-besaran untuk:
v  Menghidupkan kembali kegiatan perusahaan dan pertanian.
v  Memberi bantuan kepada para penganggur dan kepada mereka yang terancam akan kehilangan ladang dan tempat tinggalnya
Rencana "Seratus Hari Pertama"-nya ini disetujui oleh Kongres. Setelah masa seratus hari pertama memegang jabatan, Roosevelt telah menunjukkan diri sebagai pemimpin negara yang cakap. Ia memperoleh dukungan rakyat yang unik dalam sejarah Amerika dalam melancarkan sebuah program percobaan yang bertujuan mencapai apa yang disebut sebagi sistem yang bersifat lebih sosial dan lebih demokratis. Program itu dikenal dengan nama "New Deal."
Pada 1936 di tahun pemilihan Presiden, revolusi damai dalam bidang ekonomi dan sosial yang dilancarkan oleh Presiden Roosevelt telah berhasil membawa perbaikan dan pembangunan kembali sebagian Amerika. Oleh karena itu ia dipilih kembali sebagai Presiden Amerika dengan jumlah suara yang besar sekali.
Selama jabatannya yang kedua, dari 1937 sampai 1940 Presiden Roosevelt menghadapi banyak kesukaran. Ia berbeda pendapat dengan Mahkamah Agung Amerika, perekonomian Amerika menderita kemunduran dan pada September 1939, perang pecah di Eropa dengan penyerbuan Jerman ke Polandia. Melalui perundang-undangan, Presiden Roosevelt berusaha untuk menghindarkan Amerika dari peperangan, tetapi di samping itu ia juga memperkuat negara-negara yang terancam atau diserang.
Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor di Hawaii pada tanggal 8 Desember 1941, Presiden Roosevelt memimpin pengerahan tenaga rakyat serta sumber-sumber yang ada untuk menjalankan perang total.
Sebelum Amerika Serikat, Churchill telah menyusun sebuah Deklarasi delapan pasal yang terkenal dengan nama Piagam Atlantik. Program ini dapat dikatakan sebagai program perdamaian. Dalam program itu dimasukkan antara lain;
v  Negera mereka tidak berusaha untuk memperoleh perluasan, wilayah atau yang lain
v  Mereka tidak ingin melihat perubahan wilayah yang tidak sesuai dengan keinginan yang dinyatakan secara bebas oleh rakyat yang bersangkutan.
v   Menghormati hak semua bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dalam kehidupan mereka.
v  Berusaha keras, sesuai dengan kewajiban mereka yang ada, untuk memajukan kenikmatan oleh semua Negara, besar maupun kecil.
v   Ingin menghasilkan kerja sama sepenuhnya antara semua Negara di bidang ekonomi.
v  Mengharapkan dapat melihat tercapainya perdamain yang akan memberikan kepada semua Negara dan akan memberi jaminan bahwa semua orang disemua negeri dapat menjalankan kehidupan dalam kehidupan yang bebas dari rasa takut dan kemiskinan
v  Perdamaian
v  Dihapuskannya pemakaian kekerasaan
Empat kebebasan yang dicantumkan Presiden Roosevelt dalam amanat tahunannya kepada Kongres pada 6 Januari 1941.
Keempat kebebasan itu adalah:
v  Kebebasan untuk berbicara dan mengungapkan di manapu di dunia
v  Kebebasan untuk memilih agama sendiri di manapun di dunia.
v  Kebebasan dari kemelaratan dan kemiskinan yang dalam bahasa sehari-hari berarti pengertian ekonomi, yang akan mnjamin setiap negara kehidupan damai yang sehat untuk penduduknya di manapun di dunia.
v  Kebebasan dari rasa takut
Karena merasa bahwa perdamaian dunia pada masa datang akan tergantung pada hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, Presiden Roosevelt banyak mencurahkan pikirannya untuk mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana kesulitan-kesulitan internasional dapat diselesaikan. Sementara perang mendekati saat terakhir, kesehatan Presiden Roosevelt memburuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nasionalisme Arab