A.
Nasionalisme Franklin
Delano Roosevelt
Franklin Delano Roosevelt lahir di Hyde Park, New York, 30 Januari
1882 – meninggal
di Warm Springs, Georgia, 12 April 1945 pada umur 63 tahun
beliau adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 dan
merupakan satu-satunya Presiden Amerika yang terpilih empat kali dalam masa
jabatan dari tahun 1933
hingga 1945
Franklin D. Roosevelt adalah seorang Presiden yang
paling kontraversial dalam sejarah Aerika Serikat. Meskipun banyak
dipuja dan tidak kurang dibenci, kepemimpinannya memberi ilham ketika depresi
besar mencapai puncaknya, diakui oleh semua orang. Salah
satu pencapaian Roosevelt yang terkenal dikarenakan kepemimpinannya membantu
Amerika Serikat memulihkan diri dari masa "Depresi Hebat".
Dalam perencanaan terhadap Perang Dunia II, dia mempersiapkan AS untuk menjadi "Gudang
Senjata Demokrasi" melawan kekuatan Jerman Nazi dan Kekaisaran Jepang, namun aspek-aspek
kepemimpinannya, terutama sikapnya terhadap Joseph Stalin yang dipandang naif, telah
dikritik oleh beberapa sejarawan. Akhirnya visinya tentang organisasi
internasional yang efektif untuk menjaga perdamaian tercapai dengan dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Franklin Delano Roosevelt memegang
jabatan Presiden pada tahun 1933. Saat itu Amerika mengalami puncak
masa depresi. Lebih dari 13 juta rakyat Amerika tidak mempunyai pekerjaan, dan
susunan perbankan tak berketentuan. Ia memberikan harapan kepada rakyat Amerika
dan berjanji akan mengambil tindakan tegas dan cepat. Dalam seratus hari
pertama ia mengusulkan rencana besar-besaran untuk:
v Menghidupkan
kembali kegiatan perusahaan dan pertanian.
v Memberi
bantuan kepada para penganggur dan kepada mereka yang terancam akan kehilangan
ladang dan tempat tinggalnya
Rencana
"Seratus Hari Pertama"-nya ini disetujui oleh Kongres. Setelah masa
seratus hari pertama memegang jabatan, Roosevelt telah menunjukkan diri sebagai
pemimpin negara yang cakap. Ia memperoleh dukungan rakyat yang unik dalam
sejarah Amerika dalam melancarkan sebuah program percobaan yang bertujuan
mencapai apa yang disebut sebagi sistem yang bersifat lebih sosial dan lebih demokratis.
Program itu dikenal dengan nama "New Deal."
Pada 1936 di
tahun pemilihan Presiden, revolusi damai dalam bidang ekonomi dan sosial yang
dilancarkan oleh Presiden Roosevelt telah berhasil membawa perbaikan dan
pembangunan kembali sebagian Amerika. Oleh karena itu ia dipilih kembali
sebagai Presiden Amerika dengan jumlah suara yang besar sekali.
Selama
jabatannya yang kedua, dari 1937 sampai 1940 Presiden Roosevelt menghadapi
banyak kesukaran. Ia berbeda pendapat dengan Mahkamah Agung Amerika,
perekonomian Amerika menderita kemunduran dan pada September 1939, perang pecah di Eropa dengan penyerbuan Jerman ke Polandia. Melalui
perundang-undangan, Presiden Roosevelt berusaha untuk menghindarkan Amerika
dari peperangan, tetapi di samping itu ia juga memperkuat negara-negara yang
terancam atau diserang.
Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor di Hawaii pada tanggal 8 Desember 1941, Presiden Roosevelt memimpin
pengerahan tenaga rakyat serta sumber-sumber yang ada untuk menjalankan perang
total.
Sebelum
Amerika Serikat, Churchill telah menyusun sebuah Deklarasi delapan pasal yang
terkenal dengan nama Piagam Atlantik. Program
ini dapat dikatakan sebagai program perdamaian. Dalam program itu dimasukkan
antara lain;
v Negera
mereka tidak berusaha untuk memperoleh perluasan, wilayah atau yang lain
v Mereka tidak
ingin melihat perubahan wilayah yang tidak sesuai dengan keinginan yang
dinyatakan secara bebas oleh rakyat yang bersangkutan.
v Menghormati hak semua bangsa untuk memilih
bentuk pemerintahan dalam kehidupan mereka.
v Berusaha
keras, sesuai dengan kewajiban mereka yang ada, untuk memajukan kenikmatan oleh
semua Negara, besar maupun kecil.
v Ingin menghasilkan kerja sama sepenuhnya
antara semua Negara di bidang ekonomi.
v Mengharapkan
dapat melihat tercapainya perdamain yang akan memberikan kepada semua Negara
dan akan memberi jaminan bahwa semua orang disemua negeri dapat menjalankan
kehidupan dalam kehidupan yang bebas dari rasa takut dan kemiskinan
v Perdamaian
v Dihapuskannya
pemakaian kekerasaan
Empat
kebebasan yang dicantumkan Presiden Roosevelt dalam amanat tahunannya kepada
Kongres pada 6 Januari 1941.
Keempat
kebebasan itu adalah:
v Kebebasan
untuk berbicara dan mengungapkan di manapu di dunia
v Kebebasan
untuk memilih agama sendiri di manapun di dunia.
v Kebebasan
dari kemelaratan dan kemiskinan yang dalam bahasa sehari-hari berarti
pengertian ekonomi, yang akan mnjamin setiap negara kehidupan damai yang sehat
untuk penduduknya di manapun di dunia.
v Kebebasan
dari rasa takut
Karena
merasa bahwa perdamaian dunia pada masa datang akan tergantung pada hubungan
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, Presiden
Roosevelt banyak mencurahkan pikirannya untuk mendirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana kesulitan-kesulitan
internasional dapat diselesaikan. Sementara perang mendekati saat terakhir,
kesehatan Presiden Roosevelt memburuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar