Jumat, Juni 14, 2019

Nasionalisme Woodrow Wilson.?


A.    Nasionalisme Woodrow Wilson
Woodrow Wilson lahir di Staunton, Virginia, 28 Desember 1856 – meninggal di 3 Februari 1924 pada umur 67 tahun . Woodrow Wilson menjadi Presiden selama dua masa jabatan, dari 1913 sampai 1921. Selama masa jabatan yang pertama, ia secara pandai berhasil menetapkan beberapa konstitusi penting melalui Kongres, diantaranya:
v  Undang-undang yang bertalian dengan pajak pendapatan federal yang bertingkat-tingkat.
v  Undang-undang anti-monopoli.
v  Konstitusi larangan mempekerjakan anak-anak.
Presiden Woodrow Wilson mempunyai keinginan keras untuk memelihara hubungan damai dengan negara-negara lain tanpa menggunakan kekerasan ataupun ancaman. Ketika berkobar Perang Dunia Pertama pada 1914, ia berusaha agar Amerika Serikat tetap netral. Tetapi setelah Jerman mengumumkan perang kapal selam yang tak terbatas, dan empat kapal Amerika telah ditenggelamkan, ia meminta kepada Kongres pada 2 April 1917, untuk mengumumkan perang terhadap Jerman. Presiden Woodrow Wilson segan untuk mempersiapkan perang, tetapi sekali perang telah diumumkan, ia segera menyusun angkatan bersenjata dan mengerahkan seluruh tenaga rakyat Amerika. Di bawah pimpinannya, kehidupan Amerika diorganisir seperti yang tidak pemah terjadi sebelumnya..
Pada Januari 1918, Presiden Wilson berbicara di depan Kongres untuk menjelaskan tujuan-tujuan perang Amerika, yang disampaikan dalam bentuk empat belas pasal yang terkenal, yang ia ajukan sebagai dasar bagi perdamaian abadi.Penerbitan dan penyebaran usul empat belas pasal itu di wilayah Jerman banyak memperlemah semangat Jerman untuk menang, dan tekad Presiden Wilson untuk tidak berunding dengan siapapun kecuali perwalian negara demokratis, mempercepat jatuhnya pemerintahan Kaisar Jerman.Usulan empat belas pasal presiden Wilson mengandung satu pasal untuk mendirikan Perserikatan Umum Bangsa-Bangsa, yang menjamin kebebasan politik dan kesatuan wilayah semua negara besar maupun kecil. Persatuan itu kemudian dikenal sebagai Liga Bangsa-Bangsa, organisasi yang mendahului Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tahun 1913 merupakan puncak dari apa yang oleh para ahli sejarah disebut  progresif. Wilson dilantik menjadi Presiden pada bulan Maret. Salah satu semboyan utama atau kata kunci pada waktu itu adalah kemajuan. Kemajuan berarti meninggalkan yang lama dan ketinggalan zaman menuju tahap-tahap baru. Baik Roosevelt maupun Wilson mendefinisikan progresivisme sebagai kemajuan di bidang moral, materil, dan politik.
Tekanan-tekanan perang menimbulkan garis-garis yang saling berlawanan dalam kebijakasanaan politik Presiden Wilson. Meskipun tiada Presiden amerika yang lebih besar pengabdiannya terhadap perdamaian dibanding Wilson, namun menyaksikan kekejian Jerman, terutama perang kapal selamnya, ia menjadi yakin bahwa kemenangan Jerman akan menyebabkan merajalelanya militerisme di Eropa dan mengancam keamanan Amerika.
Wilson berharap bahwa persetujuan terakhir akan bersifat suatu perdamaian yang telah dirundingkan, tapi ia pun cemas bahwa semangat yang sudah dibakar oleh peperangan akan menyebabkan para sekutunya memaksa tuntutan-tuntutan yang terlalu keras. Dan ia benar. Setelah diberi pengertian bahwa harapannya yang terbesar bagi perdamaian dunia,yaitu liga bangsa-bangsa. Selama perang Wilson memperjuangkan suatu amandemen federal yang mengizinkan kaum wanita untuk turut memilih,karena sumbangan mereka yang besar dalam usaha perang telah dengan mennyolok mempertunjukan kemampuan mereka menjalankan tugas kewarganegaraan mereka.
Di bawah  kepemimpinan presiden wilson, Amerika serikat mempertahankan netralitas yang ketat pada awal perang dunia I. Pesan perang Wilson mengungkapkan mimpi orang Amerika dalam bentuk yang paling idelistik. Beliau mengatakan, Amerika Serikat ikut berperang untuk menjadikan dunia lebih aman untuk demokrasi, untuk hak mereka yang tunduk kepada kekuasaan supaya mempunyai suara dalam pemerintahan mereka sendiri, untuk hak kebebasaan semua negara kecil, untuk pengawasan hak universal  oleh perpaduan rakyat yang bebas demikian rupa, sehingga akan membawa perdamaian dan keselamatan kepada semua negara serta menjadikan dunia akhirnya bebas.

Empat Belas Pasal Woodrow Wilson
1.      Perjanjian yang telah jujur dan tulus, yang dicapai secara terbuka, dan sesudah ini tidak akan ada lagi pengertian Intersional tersendiri dalam bentuk apa pun, kecuali diplomasi yang akan berjalan terus dengan jujur serta secara terbuka.
2.      Kebebasan mutlak di laut, di luar perairan teritorial, di waktu damai maupun di waktu perang, kecuali laut ditutup secara keseluruhan atau sebagain oleh tindakan internasional untuk pelaksanaan perjanjian internasional
3.      Penyigkiran, sedapat mungkin, segenap rintangan ekonomi dan penetapan persamaan syarat perdagangan diantara semua negara yang menyetujui perdamain dan menggabungkan diri untuk pemeliharannya.
4.      Jaminan yang cukup diberikan dan diterima bahwa persenjataan nasional akan dikurangi sampai tingkat paling rendah sesuai dengan keamanan dalam negeri.
5.      Semua Keputusan Koloni harus tidak memihak
6.      Tentara Jerman harus dihapus dari Rusia. Rusidibiarkan untuk mengembang sendiri set-up politiknya
7.      Belgia harus independen seperti sebelum perang
8.      Prancis harus sepenuhnya dibebaskan dan di perbolehkan untuk memulihkan alsace lorraine
9.      Penyusin kembali perbatasan Italia harus dilakukan menurut garis kebangsaan yang dapat dikenal dengan jelas
10.  Penetuan nasib sendiri harus terbuka bagi semua mereka yang tinggal di Austaria- Hongaria
11.  Penetuan Nasib Sendiri dan jaminan kemandirian harus di izinkan untuk negara –negara balkan
12.  Orang-orang Turki harus diperintah oleh pemerintahan Turki. Non Turki di kekaisaran Turki lama harus mengatur diri mereka sendiri
13.  Sebuah Polandan Inependen yang di buat seharusnya memiliki akses ke laut.
14.  Sebuah liga bangsa-bangsa harus dibentuk untuk menjamin politik dan tertorial kemerdekaan semua Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nasionalisme Arab