A. Nasionalisme
Woodrow Wilson
Woodrow Wilson lahir di Staunton, Virginia,
28
Desember 1856 – meninggal
di 3
Februari 1924
pada umur 67 tahun . Woodrow Wilson menjadi Presiden selama dua masa
jabatan, dari 1913 sampai 1921. Selama masa jabatan yang pertama, ia
secara pandai berhasil menetapkan beberapa konstitusi penting
melalui Kongres, diantaranya:
v Undang-undang
yang bertalian dengan pajak pendapatan federal yang bertingkat-tingkat.
v Undang-undang
anti-monopoli.
v Konstitusi
larangan mempekerjakan anak-anak.
Presiden Woodrow Wilson mempunyai keinginan keras untuk memelihara hubungan
damai dengan negara-negara lain tanpa menggunakan kekerasan ataupun ancaman.
Ketika berkobar Perang Dunia Pertama pada 1914, ia berusaha agar Amerika Serikat
tetap netral. Tetapi setelah Jerman mengumumkan perang kapal selam yang tak
terbatas, dan empat kapal Amerika telah ditenggelamkan, ia meminta kepada
Kongres pada 2 April 1917, untuk mengumumkan perang terhadap Jerman. Presiden Woodrow
Wilson segan untuk mempersiapkan perang, tetapi sekali perang telah diumumkan,
ia segera menyusun angkatan bersenjata dan mengerahkan seluruh tenaga rakyat
Amerika. Di bawah pimpinannya, kehidupan Amerika diorganisir seperti yang tidak
pemah terjadi sebelumnya..
Pada Januari 1918, Presiden Wilson
berbicara di depan Kongres untuk menjelaskan tujuan-tujuan perang Amerika, yang
disampaikan dalam bentuk empat belas pasal yang terkenal, yang ia ajukan
sebagai dasar bagi perdamaian abadi.Penerbitan dan penyebaran usul empat belas
pasal itu di wilayah Jerman banyak
memperlemah semangat Jerman untuk menang, dan tekad Presiden Wilson untuk tidak
berunding dengan siapapun kecuali perwalian negara demokratis,
mempercepat jatuhnya pemerintahan Kaisar Jerman.Usulan empat belas pasal
presiden Wilson mengandung satu pasal untuk mendirikan Perserikatan Umum
Bangsa-Bangsa, yang menjamin kebebasan politik dan kesatuan wilayah semua
negara besar maupun kecil. Persatuan itu kemudian dikenal sebagai Liga
Bangsa-Bangsa, organisasi yang
mendahului Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tahun 1913 merupakan puncak dari apa yang oleh para
ahli sejarah disebut progresif. Wilson
dilantik menjadi Presiden pada bulan Maret. Salah satu semboyan utama atau kata
kunci pada waktu itu adalah kemajuan. Kemajuan berarti meninggalkan yang lama
dan ketinggalan zaman menuju tahap-tahap baru. Baik Roosevelt maupun Wilson
mendefinisikan progresivisme sebagai kemajuan di bidang moral, materil, dan
politik.
Tekanan-tekanan perang menimbulkan garis-garis yang
saling berlawanan dalam kebijakasanaan politik Presiden Wilson. Meskipun tiada
Presiden amerika yang lebih besar pengabdiannya terhadap perdamaian dibanding
Wilson, namun menyaksikan kekejian Jerman, terutama perang kapal selamnya, ia
menjadi yakin bahwa kemenangan Jerman akan menyebabkan merajalelanya
militerisme di Eropa dan mengancam keamanan Amerika.
Wilson berharap bahwa persetujuan terakhir akan
bersifat suatu perdamaian yang telah dirundingkan, tapi ia pun cemas bahwa
semangat yang sudah dibakar oleh peperangan akan menyebabkan para sekutunya
memaksa tuntutan-tuntutan yang terlalu keras. Dan ia benar. Setelah diberi
pengertian bahwa harapannya yang terbesar bagi perdamaian dunia,yaitu liga
bangsa-bangsa. Selama perang Wilson memperjuangkan suatu amandemen federal yang
mengizinkan kaum wanita untuk turut memilih,karena sumbangan mereka yang besar
dalam usaha perang telah dengan mennyolok mempertunjukan kemampuan mereka
menjalankan tugas kewarganegaraan mereka.
Di bawah
kepemimpinan presiden wilson, Amerika serikat mempertahankan netralitas
yang ketat pada awal perang dunia I. Pesan perang Wilson mengungkapkan mimpi
orang Amerika dalam bentuk yang paling idelistik. Beliau mengatakan, Amerika
Serikat ikut berperang untuk menjadikan dunia lebih aman untuk demokrasi, untuk
hak mereka yang tunduk kepada kekuasaan supaya mempunyai suara dalam
pemerintahan mereka sendiri, untuk hak kebebasaan semua negara kecil, untuk
pengawasan hak universal oleh perpaduan
rakyat yang bebas demikian rupa, sehingga akan membawa perdamaian dan
keselamatan kepada semua negara serta menjadikan dunia akhirnya bebas.
Empat Belas Pasal Woodrow Wilson
1. Perjanjian
yang telah jujur dan tulus, yang dicapai secara terbuka, dan sesudah ini tidak
akan ada lagi pengertian Intersional tersendiri dalam bentuk apa pun, kecuali
diplomasi yang akan berjalan terus dengan jujur serta secara terbuka.
2. Kebebasan
mutlak di laut, di luar perairan teritorial, di waktu damai maupun di waktu
perang, kecuali laut ditutup secara keseluruhan atau sebagain oleh tindakan
internasional untuk pelaksanaan perjanjian internasional
3. Penyigkiran,
sedapat mungkin, segenap rintangan ekonomi dan penetapan persamaan syarat perdagangan
diantara semua negara yang menyetujui perdamain dan menggabungkan diri untuk
pemeliharannya.
4. Jaminan
yang cukup diberikan dan diterima bahwa persenjataan nasional akan dikurangi
sampai tingkat paling rendah sesuai dengan keamanan dalam negeri.
5. Semua
Keputusan Koloni harus tidak memihak
6. Tentara
Jerman harus dihapus dari Rusia. Rusidibiarkan untuk mengembang sendiri set-up
politiknya
7. Belgia
harus independen seperti sebelum perang
8. Prancis
harus sepenuhnya dibebaskan dan di perbolehkan untuk memulihkan alsace lorraine
9. Penyusin
kembali perbatasan Italia harus dilakukan menurut garis kebangsaan yang dapat
dikenal dengan jelas
10. Penetuan
nasib sendiri harus terbuka bagi semua mereka yang tinggal di Austaria-
Hongaria
11. Penetuan
Nasib Sendiri dan jaminan kemandirian harus di izinkan untuk negara –negara
balkan
12. Orang-orang
Turki harus diperintah oleh pemerintahan Turki. Non Turki di kekaisaran Turki
lama harus mengatur diri mereka sendiri
13. Sebuah
Polandan Inependen yang di buat seharusnya memiliki akses ke laut.
14. Sebuah
liga bangsa-bangsa harus dibentuk untuk menjamin politik dan tertorial
kemerdekaan semua Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar