Faktor-faktor nasionalisme Arab
Dalam
merumuskan unsur-unsur pokok nasionalisme Arab dapat mengambil dari dua sumber
utama yaitu yang pertama, warisan masa lampau, persamaan bahasa, tradisi-tradisi,
serta pengalaman-pengalaman sejarah. Semuanya diklarisifikasikan sebagai
penyebutan bersama dari bangsa Arab. Sumber kedua yaitu pengaruh-pengruh
kebudayaan Barat. Pengaruh pikiran Barat kepada perumusan gagasan-gagasan
nasionalisme dapat diduga dari kenyataan bahwa sebagian besar dari
penulis-penulis mengenai hal tersebut berpendidikan dan berpandangan secara
Barat.
Faktor-faktor
pencetus nasionalisme di Arab adalah :
1.
Bahasa
Bahasa
adalah penting, karena ia merupakan media (alat) dengan mana rakyat menyatakan
pikirannya dan perasaannya. Itu dikarenakan orang menganggap bahasa Arab itu
sebagai bahasa yang sempurna yang ternya dari sebagian litelatur mengenai soal
ini, tanpa memberi tempat kepada faktor-faktor keadaan ketika bangsa Arab masih
bersifat nomaden atau pengembaraan, maka bahasanyapun mencerminkan kesan
kehidupan pengembaraan dalam segala segi dan cabang-cabangnya. Bahasa Arab
menjadi media utama kebudayaan Arab didunia hal itu dapat dilihat dari kitab
suci agama Islam yaitu Al-quran.
2.
Tradisi-tradisi sejarah
Tradisi
sejarah adalah suatu faktor yang menyebabkan integrasi asal disajikan dengan
tepat yaitu bukanlah menciptakan keadaan masa sekarang dengan masa lampau,
melainkan dengan penciptaan kembali kemasa lampau serupa dengan keadaan
sekarang. Tradisi-tradisi sejarah itu sendiri merupakan senjata bermata dua
yakni bisa membangkitkan rasa solidaritas dengan melukiskan kembali
peristiwa-peristiwa dalam sejarah dan juga dspat memecahbelahkan, dengan
melukiskan peristiwa-peristiwa yang kelam. Oleh karena itu, apabila ahli-ahli
teori nasionalisme menduduki sejarah di tempat kedua diantara faktor-faktor
terpenting dalam nasionalisme, maka maksudnya ialah sejarah yang telah
disaring, yang sudah sama sekali dibersihkan dari hal-hal yang merugikan bangsa
itu sendiri.
3.
Persamaan kepentingan
Faktor
yang ketiga yang membina nasionalisme Arab ialah persamaan kepentingan, karena
kepentingan bersama ada antara berbagai bagian dunia Arab yang luas itu, maka
agama-agama yang dahulu adalah penjamin kepentingan menjadi kehilangan tugasnya
kecuali dibidang-bidang moral dan etika.
Maka
kepentingan nasionalisme atau kepentingan bersama disamakan dengan
kepentingan-kepentingan ekonomi untuk menjaga kestabilan dalam suatu bangsa. [1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar