Minggu, Desember 02, 2018

Bagaimana PERKEMBANGAN KOLONI INGGRIS DI NEW SOUTH WALES


PERKEMBANGAN KOLONI INGGRIS DI NEW SOUTH WALES.

Ø  Masa Pemerintahan Arthur Philip (1788-1792)
Terbentuknya koloni Inggris di New South Wales pada tahun 1786 ditandai dengan keberangkatan rombongan kolonis yang pertama pada tanggal 13 Mei 1787. Kolonis yang pertama ini berangkat dari Portsmouth dengan dipimpin oleh Arthur Philip, Arthur Philip ini adalah gubernur pertama untuk koloni baru yang ada di New South Wales nantinya. Para kolonis ini datang di wilayah Botany Bay pada tanggal 18 Januari 1788, kemudian para kolonis ini membentuk suatu kelompok dan tinggal di suatu tempat yang diberi nama Lord Sydney. Kota ini pada akhirnya berkembang menjadi kota Sydney, kemudian pada tanggal 26 Januari 1788 untuk pertama kalinya Philip menyatakan bahwa koloni Inggris yang ada di New South Wales sebagai bagian dari wilayah kekuasaan milik pemerintahan Inggris.
Pada tanggal 26 Januari 1788 merupakan awal pertumbuhan dan perkembangan masyarakat serta Bangsa Australia sebagai Hari Nasional, wilayah New South Wales pada waktu itu meliputi daerah mulai dari semenanjung York sampai 43’ Lintang Selatan dan dari pantai timur sampai ke garis 135 ‘ Bujur Timur, termasuk semua pulau yang berdekatan di Samudera Pasifik. Diperkirakan jumlah orang-orang Inggris yang datang ke wilayah Australia pada waktu itu adalah lebih dari seribu orang, adapun jumlahnya adalah 769 (narapidana) dan anggota Angkatan Laut beserta gubernur (kurang lebih 520 pria serta 191 wanita).  Jika dilihat dari komposisi masyarakat pertama yang datang ke wilayah New South Wales, dapat dilihat bahwa pembentukan koloni di wilayah Australia itu bertujuan untuk untuk menjadikan wilayah Australia sebagai tempat pembuangan atau biasa disebut dengan istilah “ Penal Settlement”.
 Pada masa Arthur Philip menjabat sebagai gubernur di wilayah koloni yaitu New South Wales, wilayah koloni belum mengalami perkembangan yang begitu memadai. Hal ini dapat dilihat dari  keadaan perkembangan bidang politik, ekonomi dan sosialnya yang belum mengalami kemajuan, sehingga dapat dikatakan bahwa Arthur Philip merupakan peletak dasar sistem pemerintahan di wilayah koloni Inggris yaitu New South Wales. Adapun langkah-langkah yang diambil oleh Arthur Philip dalam menjalankan sistem pemerintahannya di wilayah koloni itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu antara lain :  
a)      Dalam bidang politik
v  Arthur Phillip merupakan orang pertama yang meletakkan dasar pemerintahan di Australia. Dia yang pertama kali membangun koloni dan struktur masyarakat yang baru di New South Wales. Adapun struktur masyarakatnya lebih cenderung di dominasi oleh para narapidana yang merupakan sumber tenaga kerja di wilayah koloni.
v  Pada tahun 1792, Arthur Phillip membuat suatu sistem pangaturan ekonomi dengan cara memberikan sejumlah tanah kepada para perwira dan pegawai negeri yang nantinya dipekerjakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para narapidana.
v  Dalam usaha eksplorasinya, Arthur Philip juga berusaha untuk membangun dan mengembangkan persahabatan antara orang-orang Inggris dengan para penduduk asli (suku Aborigin).

b)     Dalam bidang ekonomi
v  Arthur Philip mengusahakan pengembangan produksi serta swasembada pangan secara mandiri, dimana dalam  proses pemenuhan kebutuhannya masyarakat koloni mengusahakan pertanian tanpa dibantu oleh pemerintahan Inggris yang ada di wilayah Eropa.  
v Arthur Philip memberikan hadiah bagi para narapidana yang berkelakuan baik. Hadiah itu berupa sebidang tanah untuk proses kegiatan pertanian para narapidana di wilayah koloni. Selain itu agar sistem pertanian dapat berjalan dengan baik, Arthur Philip juga menerapkan sistem pembebasan bagi para narapidana yang berkelakuan baik. Salah satu contoh bekas narapidana yang mendapatkan hadiah karena kelakuannya baik adalah James Ruse. Adapun tujuan dari pembebasan para narapidana yang berkelakuan baik ini adalah supaya proses atau kegiatan pertanian dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan berupa kekurangan tenaga kerja.
v Arthur Philip berhasil mengubah sistem perekonomian di New South Wales menjadi sistem perekonomian narapidana yang sifatnya berswasembada secara mandiri.
v Sebagai seorang gubernur koloni yang pertama, Philip berhasil memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan para masyarakat koloninya. Hal ini menyebabkan adanya pertumbuhan masyarakat di wilayah koloni, yang populasinya bertambah menjadi 4500 dari 1000 populasi masyarakat koloni. 
c)      Dalam bidang sosial
v Adanya pembangunan perumahan dan rumah sakit serta prasarana lainnya. Hal ini dilakukan oleh Philip untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
v Adanya proses interaksi antara masyarakat koloni dengan penduduk setempat.
v Arthur Philip dalam sistem pemerintahnnya menekankan pada pentingnya ketaatan beribadah, ketertiban masyarakat serta kehidupan yang berdasarkan pada nilai-nilai moral. 

Ø  Masa pemerintahan Francis Grose (1792-1795)
1)      Dalam bidang politik
Francis Grose adalah pengganti dari Arthur Philip, dia sebenarnya berperan sebagai pengganti sementara dalam mengatur sistem pemerintahan di wilayah koloni yaitu New South Wales pada bulan Desember 1792. Francis Grose sendiri menjalankan sistem pemerintahan di wilayah koloni itu hanya sementara saja, sambil menunggu penggantinya John Hunter pada bulan September 1795. Dalam melakukan sistem pemerintahannya Fransis Grose membentuk New South Corps yang merupakan pasukan khusus (Militer) dengan tugasnya  untuk menjaga keamanan di wilayah koloni, adapun kebijakan Francis Grose ini hanya semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri dan juga corpsnya. Adapun bentuk-bentuk kebijakan Francis Grose adalah:
v  Kebijakan yang pertama adalah memberikan hadiah berupa sebidang tanah kepada para perwira dan kemudian membujuk mereka untuk mengerjakan tanah yang sudah diberikan itu, selain itu juga mempekerjakan para narapidana serta  menjual hasilnya kepada pemerintah. Adapun para perwira ini kemudian membayar narapidana dengan menggunakan Rum (Rum adalah sejenis nama minuman keras).
v  Kebijakan yang kedua adalah mendorong para perwira untuk melakukan perdagangan dengan cara membeli barang-barang yang tiba di wilayah koloni, kemudian menjualnya dengan harga yang telah ditentukan sendiri. Tindakan ini menjurus pada sistem perdagangan yang sifatnya monopoli dan hanya dipegang oleh para perwira Corps.
Ø  Pada masa John Hunter (1795-1800)
Pengganti Francis Grose adalah John Hunter, dalam melakukan sistem pemerintahannya John Hunter mengambil beberapa langkah-langkah yang menentang adanya pertumbuhan kekuasaan para perwira pedagang dan berusaha mengatur serta menertibkan sistem perdagangan Rum. Namun di pihak lain, terjadi penghianatan yang dilakukan oleh para  perwira Corps yang berusaha menjatuhkan pemerintahan Hunter di New South Wales. Adapun cara yang dilakukan oleh para perwira Corps yang tidak menginginkan John Hunter berkuasa di New South Wales, adalah dengan cara mengirimkan surat kepada pemerintah Inggris. Adapun isi dari surat tersebut adalah berupa keluhan atas kepemimpinan Hunter serta para perwira Corps yang tidak mau membantu Hunter mengatur kembali sistem ataupun lalu lintas perdagangan Rum. Hunter sendiri banyak kehilangan dukungan dari masyarakat, terutama dari pemerintah Inggris. Sehingga untuk menjaga kekuasaanya, Hunter berusaha untuk mematahkan kekuatan Corps, akibatnya John Hunter diberhentikan dari jabatannya dan kemudian kedudukannya diganti oleh Philip Gidley King
Ø  Pada masa Gidley King (1800-1806)
Pengganti Hunter adalah Gidley King, sebelum Gidley King menerapkan atau menjalankan sistem pemerintahannya di New South Wales terlebih dahulu dia mempelajari serta menyadari  terlebih dahulu akan kesalahan sistem pemerintahan yang dilakukan oleh Hunter. Oleh karena itu Gidley King mengambil beberapa langkah atau kebijakan, adapun  langkah-langkah yang diambil oleh Gidley King itu antara lain seperti bertindak lebih tegas lagi dalam hal mengatasi sistem perdagangan serta peredaran Rum dengan cara membuka pabrik Bir di Parramata dengan maksud untuk mengalihkan perhatian masyarakat untuk tidak minum Rum tetapi beralih untuk minum Bir. Usaha King ini dapat terlaksana dengan baik, hal ini sendiri dapat dilaksanakan karena King berhasil mengurangi kekuasaan para pewira di wilayah koloni. Akan tetapi usaha yang dilakukan oleh King ini mendapat respon yang sifatnya kontradiktif, terutama dari kalangan para perwira sendiri. Contohnya dapat dilihat dari tindakan John Macarthur yang menentang akan adanya larangan untuk membeli Rum, selain John Macarthur yang menentang akan larangan untuk membeli Rum juga ada beberapa perwira yang mengirim surat yang berisi tentang keluhan atas tindakan King kepada pemerintahan Inggris pada tahun 1806. Hal ini sendiri disebabkan karena King mengeluarkan suatu aturan yang menyatakan bahwa “ makanan dan pemeliharaan Assignet Convicts yang merupakan tanggung jawab dari majiakan untuk meneruskan sistem pengirimannya”.
            Selain beberapa usaha di atas, beberapa tindakan lain yang dilakukan oleh King adalah memperluas wilayah koloni dengan cara melakukan ekspedisi pada tahun 1803, adapun ekspedisi ini dilakukan oleh para narapidana, tentara dan juga para penduduk bebas yang dipimpin oleh Kapten David Colins. Adapun ekpedisi ini dilakukan untuk dapat menduduki wilayah Port Philip. Selain itu pada waktu yang sama King juga mengirimkan suatu kelompok kecil yang terdiri atas para narapidana, tentara dan juga penduduk bebas untuk membuka pemukiman baru di wilayah Derwent yang terletak di Pantai selatan Van Diemens Land. Kemudian King juga mengirimkan suatu ekspedisi yang bertujuan untuk menduduki wilayah Port Dalrym Philip, adapun ekspedisi ini dipimpin oleh seseorang yang bernama Paterson.
            Pada masa pemerintahan King terjadi suatu pemberontakan yang dilakukan oleh seorang narapidana yang bernama William Johnson, adapun pemberontakan ini sendiri terjadi pada tahun 1804. Hal ini sendiri disebabkan karena adanya tekanan yang dilakukan oleh kalangan Anglo Saxon, tetapi untungnya pemberontakan ini dapat digagalkan. Walaupun demikian pemberontakan ini sempat menimbulkan kegelisahan dalam diri King itu sendiri, hal ini sendiri disebabkan karena King sangat tergantung sekali pada New South Wales Corps. Sedangakan para pewira-pewira corps ini banyak yang menetang kebijakan yang diterapkan oleh King di New South Wales, akan tetapi pada akhirnya permasalahan itu dapat diatasi oleh King dengan baik. Sehingga King dapat dikatakan mampu untuk menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur yang baik di wilayah koloni.
Ø  Masa pemerintahan William Bligh (1806-1809)
William Blight merupakan pengganti King dalam mengatur sistem pemerintahan di wilayah koloni, dia merupakan salah satu gubernur yang menerapkan suatu kebijakan untuk menertibkan penjualan Rum. Seperti para pendahulu sebelumnya, tantangan yang dihadapi oleh William Blight dalam menertibkan sistem penjualan Rum adalah para pewira yang tidak setuju dengan kebijakan yang diterapkan oleh William Bligh. Adapun dalam menertibkan sistem penjualan Rum, William Bligh sering berkonflik dengan para pewira yang kemudian diselesaikan dalam pengadilan militer yang dipimpin oleh Atknis.
Akibat tindakan Blight ini, maka kemudian menimbulkan suatu permasalahan yang sangat besar yaitu munculnya kemarahan yang sangat besar dari para pewira yang menghormti Macarthur. Dan kemudian pada tanggal 26 Januari 1808, Mayor George Johnston mengangkat dirinya secara aklamasi sebagai seorang gubernur yang menggantikan Bligh. Peristiwa ini sendiri lebih dikenal sebagai Rum Rebellion (tenaga kerja yang di bayar dengan Rum). Permasalahan di wilayah koloni itu pada intinya semua bersumber kepada masalah Rum, dan pada akhirnya pemerintahan William Bligh tidak dapat berlangsung secara lama. Hal ini disebabkan karena William Bligh tidak dapat menyelesaikan permasalahan Rum tersebut, sehingga kedudukan William Bligh sebagai seorang gubernur digantikan oleh Kolonel Paterson yang datang dari Van Diemen’s Land yang juga mengambil alih kedudukan Johnston sebagai penguasa di wilayah koloni yang ada  di New South Wales.
Ø  Masa Pemerintahan Lachlan Macquarie (1810-1821)
 Lachlan Macquarie adalah gubernur selanjutnya yang berkuasa di wilayah New South Wales, dia mendapat dukungan dari para pasukannya yang dibawanya dari wilayah Inggris. Ia bertekad untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, serta berharap agar semua perselisihan dan juga  sikap cemburu di dalam kehidupan masyarakat koloni dapat dihilangkan. Lachlan mendesak masyarakat yang berasal dari  lapisan atau kelas sosial atas untuk berlaku sopan terhadap lapisan atau kelas sosial bawah. Sealain itu Lachlan menganjurkan agar semua masyarakat koloni berlaku sopan serta menjalankan kewajiban-kewajiban mereka dalam kehidupan keagamaannya. Ia  juga berupaya untuk mencegah segala bentuk kejahatan dan juga immoralitas yang terjadi dalam kehidupan masyarakat koloni, adapun tugas ini diberiakannya kepada para hakim yang megurusi permasalahan hukum yang terjadi dalam proses kehidupan masyarakatnya. Dalam proses pemerintahannya Lachlan mewajibkan semua penduduk koloni yang nota bene adalah orang-orang Inggris untuk tidak menyakiti para penduduk asli (suku aborigin).
Lachlan juga menentang adanya kebiasaan tinggal bersama orang yang berbeda kelamin tanpa didukung oleh pernikahan resmi, selain itu ia juga mendidik generasi muda untuk memiliki nilai-nilai moral yang baik, seperti patuh kepada orang tua, sopan, beriman, dan berguna bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari dibukanya sekolah-sekolah di Sydney serta suatu tempat-tempat pemukiman yang bertujuan untuk  mewujudkan keluhuran moral masyarakat koloni, kemudian Lachlan juga menggalakkan suatu kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat koloni, adapun kegiatannya itu berupa pembangunan rumah sakit yang  baru, jalan-jalan serta jembatan. Selain itu Lachlan juga berusaha untuk membentuk tata kota baru untuk wilayah Sydney, adapun tata kotanya ini didasarkan pada keindahan, kebersihan dan keagungan. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang didasari oleh nilai-nilai keadaban.[1]
Pada masa kepemimpinan Lachlan masyarakatnya itu terbagi menjadi tiga golongan yaitu para penduduk bebas (free settlers atau free immigrant), bekas narapidana dan juga golongan yang masih berstatus narapidana. Lachlan beranggapan bahwa wilayah koloni yang ada di New South Wales itu merupakan “penal settlement”, hal ini disebabkan karena seluruh kekuasaan pemerintahan itu berada di tangannya. Namun Lachlan juga berkewajiban untuk mengusahakan kemajuan golongan emancipists dan convicts. Selama tahun 1811 dan 1812 Lachlan mencapai kesuksesan dalam sistem pemerintahannya di New South Wales, hal ini terlihat dari berbagai surat-surat kabar, parlemen dan juga para pemerintahan Inggris yang mengungkapkan kemajuan koloni New South Wales dalam kehidupan agama, moral dan pendidikan.
Dalam menjalankan sistem pemerintahannya Lachlan Macquarie tidak selalu terlaksana dengan lancar, ada saja hambatan yang terjadi. Sehingga menganggu proses kelancaran sistem pemerintahannya, adapun bentuk-bentuk hambatan itu muncul dari kalangan yang beranggapan bahwa Lachlan lebih memperhatikan kepentingan kaum emancipists. Sedangkan kalangan  free settlers yang banyak berkorban untuk pembangunan wilayah koloni tidak dihargai oleh Lachlan, sehingga kalangan free settlers ini kemudian menyampaikan keluhan-keluhan mereka tentang sikap ketidak adilan yang ditunjukkan oleh gubernur Lachlan Macquarie kepada pemerintah Inggris yang berkedudukan di London.
Permasalahan Lachlan Macquarie dengan kalangan free settlers ini sendiri dapat diselesaikan dengan cara pihak pemerintahan Inggris yang berkedudukan di London mengirimkan seorang pengacara yang ditugaskan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, adapun nama pengacara tersebut adalah J.T. Bigge. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut Bigge bersikap adil, dia tidak memihak kepada Lachlan dan juga kepada kalangan free settlers, hingga pada akhirnya permasalahan ini dapat diselesaikan secara damai antar kedua belah pihak.
Walaupun demikian secara keseluruhan sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Lachlan Macquarie di wilayah koloni yang ada di New South Wales itu menunjukkan adanya kemajuan serta keberhasilan yang sangat besar, hal ini sendiri dapat kita lihat dari keadaan bidang ekonomi, sosial serta politik yang menunjukkan peningkatan secara signifikan.


Keadaan New South Wales Pada Tahun 1810 Dan Pada Tahun 1821 (Masa Pemerinthan Lachlan Macquarie)

1810
1821
Penduduk dan tentara.
11.590
38.778
Ternak bertanduk (sapi)
12.442
102.939
Biri-biri
25.888
290.158
Babi
9.544
33.906
Kuda
1.134
4.564
Luas tanah pertanian (dalam acre)
7.615
3







Sumber Buku :
Drs. J. Siboro, 1989. Sejarah Australia. Bandung : Tarsito.
Ratih Hardjono, 1992. Suku Putihnya Asia : Perjalanan Australia Mencari Jati Dirinya, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Robert Hughes, 1986. The Fatal Shore, New York : Random House


Sumber Internet :
http://id.gurumuda.com/bse/sejarah-australia (diakses Senin, 20 September 2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/koloni-inggris     (diakses Kamis, 23 September 2010)                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nasionalisme Arab