PERKEMBANGAN KOLONI
INGGRIS DI NEW SOUTH WALES.
Ø Masa Pemerintahan
Arthur Philip (1788-1792)
Terbentuknya koloni Inggris di New South Wales pada
tahun 1786 ditandai dengan keberangkatan rombongan kolonis yang pertama pada
tanggal 13 Mei 1787. Kolonis yang pertama ini berangkat dari Portsmouth dengan
dipimpin oleh Arthur Philip, Arthur Philip ini adalah gubernur pertama untuk
koloni baru yang ada di New South Wales nantinya. Para kolonis ini datang di
wilayah Botany Bay pada tanggal 18 Januari 1788, kemudian para kolonis ini
membentuk suatu kelompok dan tinggal di suatu tempat yang diberi nama Lord Sydney.
Kota ini pada akhirnya berkembang menjadi kota Sydney, kemudian pada tanggal 26
Januari 1788 untuk pertama kalinya Philip menyatakan bahwa koloni Inggris yang
ada di New South Wales sebagai bagian dari wilayah kekuasaan milik pemerintahan
Inggris.
Pada tanggal 26 Januari 1788 merupakan awal
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat serta Bangsa Australia sebagai Hari
Nasional, wilayah New South Wales pada waktu itu meliputi daerah mulai dari
semenanjung York sampai 43’ Lintang Selatan dan dari pantai timur sampai ke
garis 135 ‘ Bujur Timur, termasuk semua pulau yang berdekatan di Samudera
Pasifik. Diperkirakan jumlah orang-orang Inggris yang datang ke wilayah
Australia pada waktu itu adalah lebih dari seribu orang, adapun jumlahnya
adalah 769 (narapidana) dan anggota Angkatan Laut beserta gubernur (kurang
lebih 520 pria serta 191 wanita). Jika
dilihat dari komposisi masyarakat pertama yang datang ke wilayah New South
Wales, dapat dilihat bahwa pembentukan koloni di wilayah Australia itu
bertujuan untuk untuk menjadikan wilayah Australia sebagai tempat pembuangan
atau biasa disebut dengan istilah “ Penal Settlement”.
Pada masa Arthur
Philip menjabat sebagai gubernur di wilayah koloni yaitu New South Wales,
wilayah koloni belum mengalami perkembangan yang begitu memadai. Hal ini dapat
dilihat dari keadaan perkembangan bidang
politik, ekonomi dan sosialnya yang belum mengalami kemajuan, sehingga dapat
dikatakan bahwa Arthur Philip merupakan peletak dasar sistem pemerintahan di
wilayah koloni Inggris yaitu New South Wales. Adapun langkah-langkah yang
diambil oleh Arthur Philip dalam menjalankan sistem pemerintahannya di wilayah
koloni itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu antara lain :
a)
Dalam bidang politik
v Arthur
Phillip merupakan orang
pertama yang meletakkan dasar pemerintahan di Australia.
Dia yang pertama kali membangun koloni
dan struktur masyarakat yang baru di New
South Wales. Adapun struktur masyarakatnya lebih cenderung di dominasi oleh
para narapidana yang merupakan sumber tenaga kerja di wilayah koloni.
v Pada
tahun 1792, Arthur Phillip membuat suatu sistem pangaturan ekonomi dengan
cara memberikan sejumlah tanah kepada para perwira dan pegawai negeri yang nantinya
dipekerjakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para
narapidana.
v Dalam usaha eksplorasinya, Arthur
Philip juga berusaha untuk membangun dan
mengembangkan persahabatan antara orang-orang
Inggris dengan para penduduk asli (suku Aborigin).
b)
Dalam bidang ekonomi
v Arthur
Philip mengusahakan
pengembangan produksi serta swasembada pangan secara mandiri, dimana dalam proses pemenuhan kebutuhannya masyarakat
koloni mengusahakan
pertanian tanpa dibantu oleh pemerintahan Inggris yang ada di wilayah Eropa.
v Arthur
Philip memberikan hadiah bagi para narapidana yang berkelakuan baik. Hadiah itu
berupa sebidang tanah untuk proses kegiatan pertanian para narapidana di
wilayah koloni. Selain itu agar sistem pertanian
dapat berjalan dengan baik, Arthur Philip juga menerapkan sistem pembebasan
bagi para narapidana yang berkelakuan baik. Salah satu contoh bekas narapidana
yang mendapatkan hadiah karena kelakuannya baik adalah James Ruse. Adapun
tujuan dari pembebasan para narapidana yang berkelakuan baik ini adalah supaya
proses atau kegiatan pertanian dapat terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan
berupa kekurangan tenaga kerja.
v Arthur
Philip berhasil mengubah sistem perekonomian di New South Wales menjadi sistem
perekonomian narapidana yang sifatnya berswasembada secara mandiri.
v Sebagai
seorang gubernur koloni yang pertama, Philip berhasil memenuhi kebutuhan serta
kesejahteraan para masyarakat koloninya. Hal ini menyebabkan adanya pertumbuhan
masyarakat di wilayah koloni, yang populasinya bertambah menjadi 4500 dari 1000
populasi masyarakat koloni.
c)
Dalam bidang sosial
v Adanya
pembangunan perumahan dan rumah sakit serta prasarana lainnya. Hal ini
dilakukan oleh Philip untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
v Adanya
proses interaksi antara masyarakat koloni dengan penduduk setempat.
v Arthur
Philip dalam sistem pemerintahnnya menekankan pada pentingnya ketaatan
beribadah, ketertiban masyarakat serta kehidupan yang berdasarkan pada
nilai-nilai moral.
Ø Masa pemerintahan Francis Grose
(1792-1795)
1)
Dalam bidang politik
Francis
Grose adalah pengganti dari Arthur Philip,
dia sebenarnya berperan sebagai pengganti sementara dalam mengatur sistem pemerintahan
di wilayah koloni yaitu New South Wales pada bulan Desember 1792. Francis Grose
sendiri menjalankan sistem pemerintahan di wilayah koloni itu hanya sementara
saja, sambil menunggu penggantinya John Hunter pada bulan September 1795. Dalam
melakukan sistem pemerintahannya Fransis
Grose membentuk New South Corps yang merupakan pasukan khusus (Militer) dengan
tugasnya untuk menjaga keamanan di wilayah koloni, adapun kebijakan
Francis Grose ini hanya semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri dan juga
corpsnya. Adapun bentuk-bentuk kebijakan Francis Grose adalah:
v Kebijakan yang pertama adalah memberikan hadiah berupa sebidang
tanah kepada para perwira dan kemudian
membujuk mereka untuk mengerjakan tanah
yang sudah diberikan itu, selain itu juga mempekerjakan
para narapidana
serta menjual hasilnya kepada pemerintah.
Adapun para perwira ini kemudian
membayar narapidana dengan menggunakan Rum (Rum adalah sejenis nama minuman
keras).
v Kebijakan yang kedua adalah mendorong para perwira untuk
melakukan perdagangan dengan
cara membeli barang-barang yang tiba di wilayah
koloni, kemudian menjualnya dengan harga yang telah ditentukan sendiri.
Tindakan ini menjurus pada sistem perdagangan yang sifatnya monopoli dan hanya
dipegang oleh para perwira Corps.
Ø Pada masa John
Hunter (1795-1800)
Pengganti Francis Grose adalah John Hunter, dalam
melakukan sistem pemerintahannya John Hunter mengambil beberapa langkah-langkah yang menentang adanya
pertumbuhan kekuasaan para perwira pedagang dan berusaha mengatur serta menertibkan
sistem perdagangan Rum. Namun di pihak
lain,
terjadi penghianatan yang dilakukan oleh para perwira Corps yang berusaha menjatuhkan
pemerintahan Hunter
di New South Wales. Adapun cara yang dilakukan oleh para perwira Corps yang
tidak menginginkan John Hunter berkuasa di New South Wales, adalah dengan cara
mengirimkan surat kepada pemerintah Inggris. Adapun isi dari surat tersebut adalah
berupa keluhan atas kepemimpinan Hunter serta para perwira Corps yang tidak mau
membantu Hunter mengatur kembali sistem ataupun lalu lintas perdagangan Rum.
Hunter sendiri banyak kehilangan dukungan dari masyarakat, terutama dari
pemerintah Inggris. Sehingga untuk menjaga kekuasaanya, Hunter berusaha untuk
mematahkan kekuatan Corps, akibatnya John Hunter diberhentikan dari jabatannya
dan kemudian kedudukannya diganti oleh Philip Gidley King
Ø Pada masa
Gidley King (1800-1806)
Pengganti Hunter adalah Gidley King, sebelum Gidley King
menerapkan atau menjalankan sistem pemerintahannya di New South Wales terlebih
dahulu dia mempelajari serta menyadari terlebih dahulu akan kesalahan sistem
pemerintahan yang dilakukan oleh Hunter. Oleh karena itu Gidley King mengambil
beberapa langkah
atau kebijakan, adapun langkah-langkah yang diambil
oleh Gidley King itu antara lain seperti bertindak lebih tegas lagi dalam hal
mengatasi sistem perdagangan serta peredaran Rum dengan cara membuka pabrik Bir
di Parramata dengan maksud untuk mengalihkan perhatian masyarakat untuk tidak
minum Rum tetapi beralih untuk minum Bir. Usaha King ini dapat
terlaksana dengan baik, hal ini sendiri dapat dilaksanakan karena King berhasil
mengurangi kekuasaan para pewira di wilayah koloni. Akan tetapi usaha yang dilakukan
oleh King ini mendapat respon yang
sifatnya kontradiktif, terutama dari kalangan para perwira sendiri.
Contohnya dapat dilihat dari tindakan John
Macarthur yang menentang akan adanya larangan
untuk membeli Rum, selain John Macarthur yang menentang akan larangan untuk
membeli Rum juga ada beberapa perwira yang mengirim surat yang berisi tentang
keluhan atas tindakan King kepada pemerintahan Inggris pada tahun 1806. Hal ini
sendiri disebabkan karena King mengeluarkan suatu aturan yang menyatakan bahwa
“ makanan dan pemeliharaan Assignet Convicts yang merupakan tanggung jawab dari
majiakan untuk meneruskan sistem pengirimannya”.
Selain
beberapa usaha di atas, beberapa tindakan lain yang dilakukan
oleh King adalah memperluas wilayah koloni dengan cara
melakukan ekspedisi pada tahun 1803, adapun ekspedisi ini dilakukan oleh para
narapidana, tentara dan juga para penduduk bebas yang dipimpin oleh Kapten
David Colins. Adapun ekpedisi ini dilakukan untuk dapat menduduki wilayah Port
Philip. Selain itu pada waktu yang sama King
juga mengirimkan
suatu kelompok
kecil yang terdiri atas para narapidana,
tentara dan juga penduduk bebas untuk membuka pemukiman baru di wilayah Derwent
yang terletak di Pantai selatan Van Diemens Land. Kemudian King juga mengirimkan suatu
ekspedisi yang bertujuan untuk menduduki wilayah Port Dalrym Philip, adapun
ekspedisi ini dipimpin oleh seseorang yang bernama Paterson.
Pada
masa pemerintahan King terjadi suatu
pemberontakan yang dilakukan oleh seorang narapidana yang bernama William
Johnson, adapun pemberontakan ini sendiri terjadi pada tahun 1804. Hal ini
sendiri disebabkan karena adanya tekanan yang dilakukan oleh kalangan Anglo
Saxon, tetapi untungnya pemberontakan ini dapat digagalkan. Walaupun demikian
pemberontakan ini sempat menimbulkan kegelisahan dalam diri King itu sendiri,
hal ini sendiri disebabkan karena King sangat tergantung sekali pada New South
Wales Corps. Sedangakan para pewira-pewira corps ini banyak yang menetang
kebijakan yang diterapkan oleh King di New South Wales, akan tetapi pada
akhirnya permasalahan itu dapat diatasi oleh King dengan baik. Sehingga King
dapat dikatakan mampu untuk menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur yang baik
di wilayah koloni.
Ø Masa pemerintahan
William Bligh (1806-1809)
William Blight merupakan
pengganti King dalam mengatur sistem pemerintahan di wilayah koloni, dia
merupakan salah satu gubernur yang menerapkan suatu kebijakan untuk menertibkan
penjualan Rum. Seperti para pendahulu sebelumnya, tantangan yang dihadapi oleh
William Blight dalam menertibkan sistem penjualan Rum adalah para pewira yang
tidak setuju dengan kebijakan yang diterapkan oleh William Bligh. Adapun dalam
menertibkan sistem penjualan Rum, William Bligh sering berkonflik dengan para
pewira yang kemudian diselesaikan dalam pengadilan militer yang dipimpin oleh
Atknis.
Akibat tindakan
Blight ini, maka kemudian menimbulkan suatu
permasalahan yang sangat besar yaitu munculnya kemarahan yang sangat besar dari
para pewira yang menghormti Macarthur. Dan kemudian pada tanggal 26 Januari
1808, Mayor George Johnston mengangkat dirinya secara aklamasi sebagai seorang gubernur
yang menggantikan Bligh. Peristiwa ini sendiri lebih dikenal sebagai Rum
Rebellion (tenaga kerja yang di bayar dengan Rum). Permasalahan di wilayah
koloni itu pada intinya semua bersumber kepada masalah Rum, dan pada akhirnya
pemerintahan William Bligh tidak dapat berlangsung secara lama. Hal ini
disebabkan karena William Bligh tidak dapat menyelesaikan permasalahan Rum
tersebut, sehingga kedudukan William Bligh sebagai seorang gubernur digantikan
oleh Kolonel Paterson yang datang dari Van Diemen’s Land yang juga mengambil
alih kedudukan Johnston sebagai penguasa di wilayah koloni yang ada di New South Wales.
Ø Masa Pemerintahan Lachlan
Macquarie (1810-1821)
Lachlan
Macquarie adalah gubernur selanjutnya yang berkuasa di wilayah New South Wales,
dia mendapat dukungan dari para pasukannya yang dibawanya dari wilayah Inggris.
Ia bertekad untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, serta berharap agar semua perselisihan dan
juga sikap cemburu di
dalam kehidupan masyarakat koloni dapat dihilangkan. Lachlan mendesak masyarakat yang berasal dari lapisan
atau kelas sosial atas untuk berlaku sopan terhadap lapisan atau kelas sosial
bawah. Sealain itu Lachlan menganjurkan agar semua masyarakat koloni berlaku
sopan serta menjalankan kewajiban-kewajiban mereka dalam kehidupan
keagamaannya. Ia juga berupaya untuk mencegah segala bentuk
kejahatan dan juga immoralitas yang terjadi dalam kehidupan masyarakat koloni,
adapun tugas ini diberiakannya kepada para hakim yang megurusi permasalahan
hukum yang terjadi dalam proses kehidupan masyarakatnya. Dalam proses pemerintahannya Lachlan mewajibkan semua
penduduk koloni yang nota bene adalah orang-orang Inggris untuk tidak menyakiti
para penduduk asli (suku
aborigin).
Lachlan juga menentang
adanya kebiasaan tinggal bersama orang yang berbeda kelamin
tanpa didukung oleh pernikahan resmi, selain itu ia juga mendidik generasi muda
untuk memiliki nilai-nilai moral yang baik, seperti patuh
kepada orang tua, sopan, beriman, dan berguna bagi masyarakat.
Hal ini dapat dilihat dari dibukanya
sekolah-sekolah di Sydney serta suatu tempat-tempat pemukiman
yang bertujuan untuk mewujudkan keluhuran moral
masyarakat koloni, kemudian Lachlan juga menggalakkan
suatu kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat koloni, adapun kegiatannya itu
berupa pembangunan rumah sakit yang baru, jalan-jalan
serta jembatan. Selain itu Lachlan juga
berusaha untuk membentuk tata kota baru
untuk wilayah Sydney, adapun tata kotanya ini didasarkan pada keindahan, kebersihan dan keagungan.
Semua ini dilakukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat
yang didasari oleh nilai-nilai keadaban.[1]
Pada masa kepemimpinan
Lachlan masyarakatnya itu terbagi menjadi tiga golongan yaitu para penduduk bebas (free settlers atau free immigrant), bekas
narapidana dan juga golongan yang masih berstatus narapidana. Lachlan
beranggapan bahwa wilayah koloni yang ada di New South Wales itu merupakan “penal settlement”, hal
ini disebabkan karena seluruh kekuasaan pemerintahan itu berada di tangannya. Namun Lachlan juga berkewajiban untuk mengusahakan kemajuan golongan emancipists dan convicts.
Selama tahun 1811 dan 1812 Lachlan mencapai kesuksesan dalam sistem
pemerintahannya di New South Wales, hal ini terlihat dari berbagai surat-surat
kabar, parlemen dan juga para pemerintahan Inggris yang mengungkapkan kemajuan
koloni New South Wales dalam kehidupan agama, moral dan pendidikan.
Dalam menjalankan sistem pemerintahannya Lachlan
Macquarie tidak selalu terlaksana dengan lancar, ada saja hambatan yang
terjadi. Sehingga menganggu proses kelancaran sistem pemerintahannya, adapun
bentuk-bentuk hambatan itu muncul dari kalangan yang beranggapan bahwa Lachlan
lebih memperhatikan kepentingan kaum emancipists. Sedangkan kalangan free settlers yang banyak berkorban untuk
pembangunan wilayah koloni tidak dihargai oleh Lachlan, sehingga kalangan free
settlers ini kemudian menyampaikan keluhan-keluhan mereka tentang sikap ketidak
adilan yang ditunjukkan oleh gubernur Lachlan Macquarie kepada pemerintah
Inggris yang berkedudukan di London.
Permasalahan Lachlan Macquarie dengan kalangan free
settlers ini sendiri dapat diselesaikan dengan cara pihak pemerintahan Inggris
yang berkedudukan di London mengirimkan seorang pengacara yang ditugaskan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, adapun nama pengacara tersebut adalah J.T.
Bigge. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut Bigge bersikap adil, dia tidak
memihak kepada Lachlan dan juga kepada kalangan free settlers, hingga pada
akhirnya permasalahan ini dapat diselesaikan secara damai antar kedua belah
pihak.
Walaupun demikian secara keseluruhan sistem
pemerintahan yang diterapkan oleh Lachlan Macquarie di wilayah koloni yang ada
di New South Wales itu menunjukkan adanya kemajuan serta keberhasilan yang
sangat besar, hal ini sendiri dapat kita lihat dari keadaan bidang ekonomi,
sosial serta politik yang menunjukkan peningkatan secara signifikan.
Keadaan
New South Wales Pada Tahun 1810 Dan Pada Tahun 1821 (Masa Pemerinthan Lachlan
Macquarie)
1810
|
1821
|
|
Penduduk
dan tentara.
|
11.590
|
38.778
|
Ternak
bertanduk (sapi)
|
12.442
|
102.939
|
Biri-biri
|
25.888
|
290.158
|
Babi
|
9.544
|
33.906
|
Kuda
|
1.134
|
4.564
|
Luas
tanah pertanian (dalam acre)
|
7.615
|
3
|
Sumber Buku :
Drs. J. Siboro, 1989. Sejarah Australia. Bandung : Tarsito.
Ratih Hardjono, 1992. Suku Putihnya Asia : Perjalanan Australia Mencari Jati Dirinya, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Robert Hughes, 1986. The Fatal Shore, New York : Random House
Sumber Internet :
http://id.gurumuda.com/bse/sejarah-australia (diakses Senin, 20 September 2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/koloni-inggris (diakses Kamis, 23 September 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar