Bagaimana
awal terbentuknya Indische Partij?
Keistimewaan indische partij adalah
usianya yang pendek, tetapi anggaran dasarnya di jadikan program politik
pertama di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker atau
Setyabudi di bandung pada tanggal 16 September 1912 dan merupakan
organisasi campuran indo dengan bumi putera.
Douwes Dekker ingin melanjutkan Indische Bond, Organisasi campuran antara
Asia dan Eropa yang berdiri sejak tahun 1898. Indische Partij sebagai
organissai politik semakin bertambah kuat setelah bekerja sama dengan dr.
Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga
tokoh ini kemudian di kenal dengan sebutan “ Tiga Serangkai “.
Indische Partij sebagai organisasi
campuran menginginkan adanya kerja sama orang indo dengan bumi putera. Hal ini
disadari benar karena jumlah orang indo sedikit, maka diperlukan adanya kerja
sama dengan orang Bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah
kuat. Di samping itu juga disadari betapa baiknya usaha yang di laksanakan oleh
orang indo tidak akan mendapat tanggapan rakyat tanpa bantuan orang-orang bumi
putera. E.F.E. Douwes Dekker memiliki segalanya, mempunyai akal yang terang,
otak yang tajam, jiwa kritis, tekad yang teguh, sedangkan keberaniaanya untuk
melahirkan segala yang terkandung dalam hatinya sangat besar. E.F.E.Douwes
Dekker masih mempunyai hubungan keliarga dengan Edward Douwes Dekker atau
Multatuli, yang merupakan penulis buku Max Havelar yang dimana membela petani
banten dalam tanam paksa, lahir pada tahun 1874 dari keturunan campuran ayahnya
belanda dan ibunya indo. Pengalaman hidupnya itulah yang menjiwai gerakan
politiknya.
Setelah di tinjau tentang
perkembangan mengenai gagasan yang menandai adanya kebangkitan kesadaran
nasional dan kebangklitan revolusioner yang bersifat kerakyatan yang berjiwa
islam, maka sebagai fase ketiga di dalam perkembangan Sejarah Pergerakan
Nasional pada awal pertumbuhannya lahir konsepsi yang bercorak politik seratus
persen dan program nasional yang meliputi pengertian nasionalisme modern.
Organisasi pendukung gagasan Revolusioner nasional itu adalah Indische Partij
yang didirikan pada tanggal 25 Desember 1912. Organisasi ini juga ingin
menggantikan Indische Bond sebagai organisasi kaum Indo dan Eropa di Indonesia
yang didirikan tahun1898. Perumusan gagsan itu adalah E.F.E.Douwes Dekker
kemudian terkenal dengan nama Danudirdja Setyabudi, seorang indo, yang melihat
keganjilan dalam masyarakat colonial khususnya diskriminasi antara keturunan
Belanda totok dan kaum indo. Lebih dari pada hanya membatasi pandangan dan
kepentingan golongan kecil masyarakat indo, Douwes Dekker meluaskan
pandangannya terhadap masyarakat Indonesia umumnya, yang masih tetap hidup
didalam situasi colonial.
Nasib para Indo tidak di tentukan
oleh pemerintah kolonial, tetapi terletak didalam bentuk kerja sama dengan
penduduk Indonesia lainnya. Bahkan menurut Suwardi Suryaningrat ia tidak
mengenal supremasi Indo atas penduduk Bumi Putera, ia menghendaki hilangnya
golongan Indo dengan jalan peleburan kedalam masyarakat bumi putera. Indische
Partij berdiri atas dasar nasionalisme yang luas menuju kemerdekaan Indonesia,
dan Indische Partij Merupakan Partai Politik Pertama Di Indonesia yang
Berdasarkan Nasionalisme, Indische Partij adalah suatu partai yang radikal dan
dinyatakan Douwes Dekker didirikan partai ini merupakan “ Penantang perang dari
pihak koloni yang menyebar kepada Karajaan penjajah, Pemungut pajak.
Indonesia sebagai “ National Home “ semua orang keturunan bumi putera,
belanda, cina,arab dan sebagainya, yang mengakui Hindia sebagai tanah air dan
kebangsaannya. Paha mini dulunya di kenal sebagai Indische Nationalosme, yang
kemudian hari melalui Perhimpunan Indonesia dan PNI menjadi Indonesisch Nationalisme
atau Nasionalisme Indonesia. Berbeda dengan organisasi sebelumnya dimana
organisasi sebelumnya bersifat sangat berhati-hati, sedangkan organisasi ini
bersifat keras dan langsung bergerak dalam bidang politik.
Sifat keberaniannya sangat
menonjol, yaitu melalui tulisan-tulisannya yang dimuat dalam berbagai majalah.
Suwardi Suryaningrat menulis dalam harian De Expres dengan judul Als ik eens
Nederlander was (Andaikata saya seorang Belanda). Tulisan ini sebenarnya di
tujukan untuk menyindir pemerintah Hindia Belanda, yang pada waktu itu akan
mengadakan peringatan 100 tahun pembebasan negeri Belanda dari penjajahan
Perancis. Dalam peringatan tersebut di perlukan biaya yang dipungut dari
penduduk Hindia Belanda.
Hal tersebut memang sangat
mengherankan dan dinilai tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, Suwardi
Suryaningrat mengadakan protes secara halus melalui tulisannya itu. Dalam
tulisannya tersebut juga dikatakan sebagai berikut: “Jika sekiranya penulis
seorang Belanda, maka ia akan mengusulkan kepada pemerintah Hindai Belandda
agar tidak merayakan hari pembebasan itu di Hindia Belanda.
Dengan tulisannya tersebut, maka
Suwardi Suryaningrat di tangkap. Berhubung Suwardi termasuk salah satu pendiri
Indische Partij dan sesuai dengan anggaran dasar Indische Partij yang di susun
pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung, maka dr. Cipto Mangunkusumo berusaha
membelanya. Tulisan dr. Cipto Mangunkusumo tersebut dimuat di dalam majalah
Indische Partij yang bernama Het Tijdschift dan hariannya bernama De Express.
Adapun Judul tulisan tersebut berbunyi (dalam bahasa Indonesianya) “ Kekuatan
atau Ketakutan”. Setelah tulisan dr. Cipto Mangunkusumo tersebut beredar di
majalah dan juga di harian itu, maka tidak lama kemudian dr Cipto juga
ditangkap. Dengan demikian di antara pendiri Indische Partij tersebut, tinggal
satu lagi yang belum di tangkap, yaitu EFE. Douwes Dekker.
Dengan pendiriannya yang tetap
teguh dan sangat berpegang kepada prinsip perjuangan, Ketegasan sikap
organisasi dalam bertindak dan asasnya yang telah mengandung wawasan kebangsaan
yang luas dan tegas itu, telah menarik tokoh-tokoh seperti Cipto Mangunkusumo
dan Suwardi Suryaningrat dapat menyalurkan dan merealisasi cita-citanya untuk
memperjuangkan politiknya dari berbagai daerah dan berbagai lapisan masyarakat
yang terdapat di wilayah Indonesia. Karena Indische Partij merupakan tempat
pertemuan semua orang yang menaruh cinta kepada tanah airnya lepas dari batas
kedaerahan, dan sanggup memimpinnya kearah kemerdekaan, daya tariknya demikian
kuat. Lagi pula organisasi itu semata-mata organisasi politik kearah
kemerdekaan negara dan kesatuan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar