Minggu, November 11, 2018

Bagaimana awal terbentuknya Indische Partij?


 Bagaimana awal terbentuknya Indische Partij?
Keistimewaan indische partij adalah usianya yang pendek, tetapi anggaran dasarnya di jadikan program politik pertama di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker atau Setyabudi di bandung pada tanggal 16 September 1912 dan merupakan organisasi campuran indo dengan bumi putera. Douwes Dekker ingin melanjutkan Indische Bond, Organisasi campuran antara Asia dan Eropa yang berdiri sejak tahun 1898. Indische Partij sebagai organissai politik semakin bertambah kuat setelah bekerja sama dengan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga tokoh ini kemudian di kenal dengan sebutan “ Tiga Serangkai “.
Indische Partij sebagai organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama orang indo dengan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang indo sedikit, maka diperlukan adanya kerja sama dengan orang Bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat. Di samping itu juga disadari betapa baiknya usaha yang di laksanakan oleh orang indo tidak akan mendapat tanggapan rakyat tanpa bantuan orang-orang bumi putera. E.F.E. Douwes Dekker memiliki segalanya, mempunyai akal yang terang, otak yang tajam, jiwa kritis, tekad yang teguh, sedangkan keberaniaanya untuk melahirkan segala yang terkandung dalam hatinya sangat besar. E.F.E.Douwes Dekker masih mempunyai hubungan keliarga dengan Edward Douwes Dekker atau Multatuli, yang merupakan penulis buku Max Havelar yang dimana membela petani banten dalam tanam paksa, lahir pada tahun 1874 dari keturunan campuran ayahnya belanda dan ibunya indo. Pengalaman hidupnya itulah yang menjiwai gerakan politiknya. 
Setelah di tinjau tentang perkembangan mengenai gagasan yang menandai adanya kebangkitan kesadaran nasional dan kebangklitan revolusioner yang bersifat kerakyatan yang berjiwa islam, maka sebagai fase ketiga di dalam perkembangan Sejarah Pergerakan Nasional pada awal pertumbuhannya lahir konsepsi yang bercorak politik seratus persen dan program nasional yang meliputi pengertian nasionalisme modern. Organisasi pendukung gagasan Revolusioner nasional itu adalah Indische Partij yang didirikan pada tanggal 25 Desember 1912. Organisasi ini juga ingin menggantikan Indische Bond sebagai organisasi kaum Indo dan Eropa di Indonesia yang didirikan tahun1898. Perumusan gagsan itu adalah E.F.E.Douwes Dekker kemudian terkenal dengan nama Danudirdja Setyabudi, seorang indo, yang melihat keganjilan dalam masyarakat colonial khususnya diskriminasi antara keturunan Belanda totok dan kaum indo. Lebih dari pada hanya membatasi pandangan dan kepentingan golongan kecil masyarakat indo, Douwes Dekker meluaskan pandangannya terhadap masyarakat Indonesia umumnya, yang masih tetap hidup didalam situasi colonial.
Nasib para Indo tidak di tentukan oleh pemerintah kolonial, tetapi terletak didalam bentuk kerja sama dengan penduduk Indonesia lainnya. Bahkan menurut Suwardi Suryaningrat ia tidak mengenal supremasi Indo atas penduduk Bumi Putera, ia menghendaki hilangnya golongan Indo dengan jalan peleburan kedalam masyarakat bumi putera. Indische Partij berdiri atas dasar nasionalisme yang luas menuju kemerdekaan Indonesia, dan Indische Partij Merupakan Partai Politik Pertama Di Indonesia yang Berdasarkan Nasionalisme, Indische Partij adalah suatu partai yang radikal dan dinyatakan Douwes Dekker didirikan partai ini merupakan “ Penantang perang dari pihak koloni yang menyebar kepada Karajaan penjajah, Pemungut pajak.  Indonesia sebagai “ National Home “ semua orang keturunan bumi putera, belanda, cina,arab dan sebagainya, yang mengakui Hindia sebagai tanah air dan kebangsaannya. Paha mini dulunya di kenal sebagai Indische Nationalosme, yang kemudian hari melalui Perhimpunan Indonesia dan PNI menjadi Indonesisch Nationalisme atau Nasionalisme Indonesia. Berbeda dengan organisasi sebelumnya dimana organisasi sebelumnya bersifat sangat berhati-hati, sedangkan organisasi ini bersifat keras dan langsung bergerak dalam bidang politik.
Sifat keberaniannya sangat menonjol, yaitu melalui tulisan-tulisannya yang dimuat dalam berbagai majalah. Suwardi Suryaningrat menulis dalam harian De Expres dengan judul Als ik eens Nederlander was (Andaikata saya seorang Belanda). Tulisan ini sebenarnya di tujukan untuk menyindir pemerintah Hindia Belanda, yang pada waktu itu akan mengadakan peringatan 100 tahun pembebasan negeri Belanda dari penjajahan Perancis. Dalam peringatan tersebut di perlukan biaya yang dipungut dari penduduk Hindia Belanda.
Hal tersebut memang sangat mengherankan dan dinilai tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, Suwardi Suryaningrat mengadakan protes secara halus melalui tulisannya itu. Dalam tulisannya tersebut juga dikatakan sebagai berikut: “Jika sekiranya penulis seorang Belanda, maka ia akan mengusulkan kepada pemerintah Hindai Belandda agar tidak merayakan hari pembebasan itu di Hindia Belanda.
Dengan tulisannya tersebut, maka Suwardi Suryaningrat di tangkap. Berhubung Suwardi termasuk salah satu pendiri Indische Partij dan sesuai dengan anggaran dasar Indische Partij yang di susun pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung, maka dr. Cipto Mangunkusumo berusaha membelanya. Tulisan dr. Cipto Mangunkusumo tersebut dimuat di dalam majalah Indische Partij yang bernama Het Tijdschift dan hariannya bernama De Express. Adapun Judul tulisan tersebut berbunyi (dalam bahasa Indonesianya) “ Kekuatan atau Ketakutan”. Setelah tulisan dr. Cipto Mangunkusumo tersebut beredar di majalah dan juga di harian itu, maka tidak lama kemudian dr Cipto juga ditangkap. Dengan demikian di antara pendiri Indische Partij tersebut, tinggal satu lagi yang belum di tangkap, yaitu EFE. Douwes Dekker.
Dengan pendiriannya yang tetap teguh dan sangat berpegang kepada prinsip perjuangan, Ketegasan sikap organisasi dalam bertindak dan asasnya yang telah mengandung wawasan kebangsaan yang luas dan tegas itu, telah menarik tokoh-tokoh seperti Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dapat menyalurkan dan merealisasi cita-citanya untuk memperjuangkan politiknya dari berbagai daerah dan berbagai lapisan masyarakat yang terdapat di wilayah Indonesia. Karena Indische Partij merupakan tempat pertemuan semua orang yang menaruh cinta kepada tanah airnya lepas dari batas kedaerahan, dan sanggup memimpinnya kearah kemerdekaan, daya tariknya demikian kuat. Lagi pula organisasi itu semata-mata organisasi politik kearah kemerdekaan negara dan kesatuan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nasionalisme Arab