Minggu, Desember 02, 2018

Sejarah berdirinya Partai Liberal Australia.


Sejarah berdirinya Partai Liberal Australia.

         Liberal Party atau Partai Liberal adalah salah satu partai besar di Australia, yang dibentuk untuk menentang keberadaan Partai Buruh. Partai ini memperjuangkan aspirasi  kaum kapitalis kelas menengah Australia, yang merasa kesulitan dengan semakin berkembangnya aktivitas gerakan buruh.
Partai liberal dibentuk oleh anggota-anggota parlemen yang berasal dari kelompok kapitalis kelas menengah, sebagai penentang partai buruh. Sebelum terbentuknya sistem kepartaian yang modern, terutama sekitar dekade pertama federasi, terdapat dua partai non buruh di dalam parlemen. Partai Free Trade, yang mewakili kaum konservatif, dan Partai Protectionist, yang mewakili kaum liberal.
Pada awal federasi, kedua partai ini agak berseberangan dalam beberapa kebijakan ekonomi. Namun, pada tahun 1909, tokoh-tokoh dari kedua partai ini bersama-sama dengan beberapa anggota parlemen independen lainnya berusaha mencari suatu kepentingan bersama.yaitu dengan menghilangkan perbedaan-perbedaan pendapat, terutama mengenai soal perpajakan. Kesepakatan mengadakan fusi dicapai setelah melihat perkembangan gerakan buruh yang semakin pesat. Ketika Partai Buruh menang mutlak dalam pemilu 1910, anggota-anggota parlemen liberal dan konservatif ini mengadakan fusi di antara mereka, dan dibentuklah Partai Liberal.
Selama pertumbuhannya, partai ini tiga kali berganti nama. Pada 1917, partai liberal berganti nama menjadi Nasionalist Party. Hal ini berkaitan dengan masuknya PM buruh William Morris Hughes beserta pengikut -pengikutnya. Pada 1931, disebabkan oleh masuknya para pembangkang dari Partai Buruh ke partai ini karena kecewa dengan kebijakan pemerintah buruh. Yaitu kebijakan mengenai pengurangan anggaran belanja untuk Negara bagian, atau yang dikenal dengan Premiers Plan. Kemudian mereka mengganti nama partai menjadi United Australia Party ( UAP ). UAP dibawah PM Lyons memerintah sampai 1937 dan dilanjutkan PM Menzies sampai 1941. Pada 1945, kembali berganti nama menjadi Partai Liberal setelah mengalami banyak perpecahan. Ketika Robert Gaerdon Menzies terpilih untuk memimpin UAP, pada 1939, keadaan partai jauh dari bersatu. UAP tidak hanya berkonflik dengan mitra koalisinya Country Party, tetapi juga mengalami konflik-konflik internal yang serius. PM Menzies digulingkan oleh mitra koalisinya, pemimpin Partai Country, Arthur Fadden pada 1941. Sementara itu, jabatannya sebagai pemimpin UAP diambil alih oleh W.M Hughes.
Pada 1944, Menzies dipilih kembali untuk memilih UAP. Ia mulai membangun kembali partai ini. Ia menghimpun kembali seluruh kekuatan partai yang terpecah. Sekitar 18 kelompok nonburuh dikumpulkan dalam suatu konvensi di Canberra. Beberpa bulan kemudian dalam pertemuan di Albury, semua kelompok menyepakati sebuah anggaran dasar bagi sebuah partai baru, yang dinamakan Partai Liberal. Secara resmi, Partai Liberal modern dibentuk pada  28 Agustus 1945, dan Menzies merupakan pemimpin pertama dari Partai Liberal yang baru ini.
Pada kepemimpinannya, Menzies menekankan tiga dalil dasar dalam pembentukan Partai Liberal modern ini : pertama, partai harus berstruktur federal. Federal dengan memberikan otonomi yang agak luas bagi organisasi- organisasi cabang di Negara bagian. Kedua, partai harus memiliki basis masa dan keanggotaan yang luas dan besar,sehingga partai dapat melaksanakan segala kegiatan organisasinya melalui kontribusi iuran anggota. Ketiga, harus ada pemisahan yang tegas antara organisasi partai (massa) dengan sayap parlemen (anggota partai yang duduk di parlemen). Seluruh ketiga dalil ini terlaksana selama Menzies berkuasa. Akan tetapi, dalil kesatu dan ketiga mulai dipersoalkan setelah Menzies pensiun.
Selama kepemimpinannya, Menzies tidak bersungguh-sungguh mengatur soal suksesi kepemimpinan partai. Sehingga pada saat setelah Menzies pensiun, tokoh-tokoh terkemuka partai segera bergerak untuk mengisinya. Menzies berkuasa hampir selama 25 tahun, sedangkan selama Sembilan tahun setelah Menzies pensiun, terdapat lima pemimpin Partai Liberal, yaitu Harold Holt ( 1966-1975 ), John Gorton ( 1967-1971 ), William McMahon ( 1971 -1972 ), William Snedden ( 1972-1975 ), dan Malcolm Fraser ( 1975-1983 ).
Fraser terlibat konflik dengan Andrew Peacock mengenai kebijakan pemerintahan Koalisi Liberal-Nasional pimpinan fraser. Setelah kekalahan pemilu 1983, Fraser mengumumkan akan mengundurkan diri dari kepemimpinan partai dan parlemen, kemudian Peacock menggantikan kepemimpinan partai Liberal. Andrew Peacock pun tidak terlepas dari masalah, wakil ketuanya, John Howard yang berambisi untuk menggantikan kedudukannya sebagai pemimpin partai Liberal. Merasa kedudukannya tidak dapat dipertahankan, Peacock mengundurkan diri sebagai ketua partai dan di gantikan oleh Howard. Namun, perpecahan diantaranya terus berlangsung sampai menjelang pemilu 1987. Howard memecat Peacock dari jabatan menteri bayangan yang disusul dengan pengunduran diri beberapa pendukung Peacock. Sebagai akibatnya, Partai Liberal memasuki pemilu 1987 dengan kekuatan terpecah.
Masa kejayaan partai liberal nampaknya telah berakhir di era tersebut, Malcolm Fraser hanya mampu mempertahankan kekuasaan pemerintahan selama tiga periode. Setelah itu partai terpuruk kedalam kedudukan oposisi selama 13 tahun (1983-1996), dan kepemimpinan Peacock, Howard, John Hewson (1991-1994), dan Downer belum belum mampu mebangkitkan kembali partai untuk memimpin Australia. John Howard yang dipilih kembali untuk memimpin partai sejak 1995, ternyata dapat membangkitkan partai ke kekuasaan. Kemenangan Howard dalam pemilu 1996, kembali mengibarkan bendera koalisi liberal-Nasional untuk memimpin Australia lagi. John Howard berkuasa sejak 1996-2007, dan pada tahun 2007 ia dikalahkan oleh Kevin Rudd dan pemerintahan jatuh ke tangan partai buruh hingga saat ini.


DAFTAR PUSTAKA


Siboro. 1989. Sejarah Australia. Bandung : Depdikbud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nasionalisme Arab