Stuktur Organisasi Partai Buruh
Struktur Partai Buruh terdiri atas dua
tingkatan yaitu tingkat nasional dan negara bagian. Struktur nasionalnya
memperlihatkan karakteristik partai yang bersifat sentralistis, atau lebih
besar karakter nasionalnya. Badan pembuat keputusan tertinggi dalam Partai
Buruh adalah Konferensi Nasional (National Conference). Badan ini bersidang dua
tahun sekali untuk membuat kebijakan-kebijakan partai. Sampai tahun 1967,
anggotanya berjumlah 36 orang, yang terdiri dari 6 wakil dari setiap cabang
partai di negara bagian. Ke-6 perwakilan ini pada umumnya adalah badan esekutif
partai di negara bagian.
Anggota parlemen dari Partai Buruh harus
mengikuti kebijakan-kebijakan yang ditetapkan Konferensi Nasional. Pada
dasarnya rakyat memilih anggota parlemen untuk mewakili mereka, tetapi pada
kenyataannya anggota parlemen Partai Buruh diperintah oleh Konggres Nasional,
yang merupakan suatu badan yang tidak dipilih oleh rakyat. Untuk menghindari
kritikan bahwa ketua dan wakil ketua partai di parlemen adalah “pesuruh” dari
Konferensi Nasional, maka keduanya menjadi anggota secara ex-officio,
demikian juga ketua dan wakil ketua partai di senat, serta para pemimpin partai
yang duduk di parlemen negara bagian. Bahkan Sekertaris Nasional menjadi
anggota ex-officio.
Pada tahun 1981 ketika Hayden berkuasa
jumlah anggota Konferensi Nasional diperluas menjadi 99 orang. Untuk pertama
kalinya prinsip-prinsip federalisme yang mensyaratkan setiap negara bagian
memiliki wakil yang sama tanpa memperhitungkan populasinya dihilangkan. Dalam ketentuan yang
baru, perwakilan delegasi setiap negara bagian diatur berdasarkan sistem
proporsional, yang mekanismenya disesuaikan dengan jumlah perwakilan negara
bagian di dalam majelis rendah federal (House of Representatives).
Delegasi negara bagian dalam Konferensi Nasional adalah NWS 23, Victoria 19,
Queensland 14, SA 10, Tasmania 8, Teritori ACT 2, dan Teritori NT 1. sebelas
sisanya adalah pimpinan partai di parlemen nasional dan negara bagian.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya
Konferensi Nasional memilih anggota-anggota Badan Eksekutif Nasional. Sebelum
tahun 1967, seluruh anggota Badan ini berjumlah 12 orang yang masing-masing 2
delegasi dari cabang negara bagian. Semenjak Whitlam berkuasa, anggota Badan
ini berjumlah 19 orang yang terdiri atas 12 delegasi dari cabang partai di 6
negara bagian (masing-masing 2), 2 delegasi teritori (masing-masing 1) dan
ketua dan wakil ketua partai di majelis rendah, ketua dan wakil ketua partai di
senat, menjadi anggota Badan ini secara ex-officio.
Kemudian Sekertaris Nasional secara ex-officio menjadi Sekertaris Badan
Esekutif. Ketua partai dipilih di antara anggota Badan Esekutif Nasional.
Badan Esekutif Nasional berperan dalam
menafsirkan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang dibuat Konferensi
Nasional, serta mempunyai kewenangan tertinggi di dalam partai di antara dua
konferensi nasional. Tugas Badan
Esekutif Nasional yaitu :
1.
Membuat agenda untuk penyelenggaraan
Konferensi Nasional
2.
Membentuk komite-komite tetap mengenai
kebijakan partai
3.
Dalam hal tertentu dapat mencampuri
urusan cabang-cabang partai negara bagian.
Sebelum tahun 1967 Sekertaris Nasional
tidak memiliki hak suara, baik dalam sidang-sidang Konferensi Nasional maupun
Badan Eksekutif Nasional. Dalam masa pemilu, kantor sekertariatnya berperan
dalam melaksanakan koordinasi kegiatan kampanye dengan cabang-cabang partai di
negara bagian dan teritori. Tetapi sejak Whitlam Sekertaris Nasional secara ex-officio
merangkap tugas sebagai anggota Konferensi Nasional dan Sekertaris Badan
Esekutif yang mempunyai hak suara.
Pada tingkat negara bagian struktur
partai yaitu terdapat konferensi Negara Bagian dan Badan Esekutif Negara Bagian
dan pada tingkat terbawah terdapat serikat-serikat buruh yang berafiliansi, dan
seluruh ranting-ranting lokalnya. Ada dua tugas cabang-cabang partai negara
bagian yaitu pertama melakukan praseleksi calon-calon anggota parlemen, dan
kedua memilih wakil-wakil yang diajukan ke dalam organisasi federal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar